limestone sebagai bahan bangunan yang banyak memiliki jenis dan sering digunakan dengan berbgaai karakteristiknya dan kandungan kimia di dalamnya termasuk dalam pembuatan semen.
Limestone dikenal juga dengan batu kapur. Material yang satu ini sangat penting pada berbagai proyek konstruksi. Keberadaannya tak tergantikan oleh material lainnya karena kandungan kimia di dalamnya. Batuan kapur ini ditemukan di area pegunungan.
Mengenal Apa Itu Limestone?
Limestone atau batu kapur merupakan calcium carbonate atau CaCo3. Batuan dari alam yang jumlahnya makin terbatas ini terbentuk antara 30 hingga 500 juta tahun yang lalu dimana untuk mengambil batuan ini di pegunungan sangat beresiko dengan jalannya yang terjal.
Batuan alam ini terbentuk dengan bantuan tekanan dan panas dari bumi sehingga menciptakan jenis batuan yang bermanfaat bagi konstruksi. Selama jutaan tahun lalu, batuan ini berhasil memadat dan mengkristal di mana jika terjadi tekanan yang lebih ekstrim lagi akan terbentuk batuan keras berupa marmer.
Manfaat Batu Kapur
Batuan kapur yang didapat di area pegunungan memiliki banyak sekali manfaat. Salah satunya adalah untuk membuat semen. Penambang batu kapus mengumpulkan batuan ini lalu di bawa ke pabrik pengolahan. Karena batuan ini terbentuk dari fosil maka tak jarang ditemui fosil kerang yang masih menempel pada batu kapur.
Penggunaan batu kapur sudah ditemukan sejak jaman Yunani dan Romawi dahulu. Mereka memakai kapur unruk mortar pemasangan batu bata serta plester untuk proses finishing dinding rumah dan bangunan. Setelah jaamn makin berkembang, batuan kapur bermanfaat bagi pembetonan dan konstruksi.
Baca juga:
Harga Zeolit
Keberadaan Batuan Kapur
Batuan kaur merupakan batuan alam yang keberadaannya sangat melimpah di dumi. Material ini berguna pada berbagai proyek konsrtuksi mulai dari pembangunan rumah sederhana hingga pembangunan gedung bertingkat. Bahan pembuat semen ini memungkinkan arsitek dalam merancang berbagai gedung dengan desain yang sederhana hingga unik dan canggih.
Hal ini tak lain karena limestone merupakan bahan pembuatan mortal dimana bahan ini membutuhkan bubuk kapur, pasir kapur, dan semen dari batuan kapur.
Di Indonesia, batuan kapur disebut juga dengan istilah gamping. Inilah batuan sedimen yang terdiri dari mineral kalsit dan juga aragonit. Keduanya merupakan varian berbeda dari kalsium karbonat. Pembentukan batuan kapur ini ialah dari organisme laut yang telah menjadi fosil selama ribuan hingga jutaan tahun yang lalu.
Baca juga:
Kegunaan Batu Limestone
Selain untuk pembuatan mortar, adanya limestone ini memungkinkan pengerjaan bahan bangunan lain, seperti halnya :
- Sebagai bahan pembuatan keramik untuk lantai maupun dinding
- Sebagai bahan pemutih yang diterapkan dalam konstruksi
Selain bahan bangunan, limestone juga dipakai dalma industri penjernihan air dan kosmetik. Tentunya pengolahan dan campurannya berbeda sesuai dengan tujuan pemakaiannya.

Untuk mendapatkan produk limestone, maka Anda wajib menyesuaikan dengan kebutuhan. Pasalnya, produk limestone ini sangat beragam bentuknya misalnya adalah tepung batu atau disebut juga dengan limestone mash. Ada pula produk limestone berupa biji batu halus dan biji batu kasar.
Untuk menentukan produk di atas, maka sesuaikan dengan kebutuhan. Pasalnya, tak semua bahan konstruksi membutuhka gamping daam ukuran dan bentuk yang sama.
Jenis-Jenis Batu Limestone
Batuan gamping atau limestone ini juga banyak sekali jenisnya. Yang wajib Anda tahu adalah :
- Chalk yang merupakan batu gamping lembut dengan tekstur halus berwarna putih maupun abu-abu
- Coquina yang merupakan batu gamping kasar yang tersusun atas sisa-sisa cangkang organisme
- Travertine yang merupakan batu gamping yang terbentuk dari presipitasi evaporasi yang sering kali terbentuk di dalam gua.